Pages

Thursday, April 7, 2011

Kisah Abu Nawas Berdoa Untuk Minta Jodoh

Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya cepat mendapat jodoh dan berkahwin. Kegeniusan otak serta semangatnya berujung indah. Dia pun akhirnya mendapatkan isteri yang cantik dan solehah.


Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, dia tetaplah manusia biasa. Ketika masih single, seperti pemuda lain pada umumnya, dia juga ingin cepat mendapatkan jodoh, lalu berkahwin dan memiliki sebuah keluarga.

Pada suatu ketika dia sangat tergilakan pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar, serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk mengahwini wanita solehah itu. Kerana cintanya yang  begitu membara, dia pun berdoa dengan penuh khusyuk kepada Allah SWT.

"Ya Allah, jika memang gadis itu baik untukku, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika bagi-Mu dia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong, pertimbangkan lagi ya Allah," ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan seperti memaksa kehendak Allah.

Abu Nawas melafazkan doa itu setiap selesai solat lima waktu. Selama berbulan-bulan dia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih 3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Dia pun lantas bermuhasabah diri.

"Mungkin Allah tak mengabulkan doaku, sebab aku kurang pasrah atas pilihan jodohku," katanya dalam hati.

Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini dengan cara yang lain, doa itu tidak diulangi secara spesifik menggunakan nama si gadis, apatah lagi berani "memaksa" kepada Allah seperti doa sebelumnya.

"Ya Allah berikanlah isteri yang terbaik untukku," begitu bunyi doanya.

Berbulan-bulan dia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mahu dikahwininya.

Lama-lama dia mulai risau. Takut menjadi bujang lapuk yang dimakan usia. Dia pun memerah otak lagi, bagaimana caranya berdoa dan cepat terkabul.

Abu Nawas memang bijak. Tak kehabisan akalnya, dia pun merasa perlu sedikit "diplomatik" dengan Allah. Kemudian lagi-lagi ia mengubah doanya.

"Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta wanita sebagai menantu ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai, Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku, Ya Tuhan. Maka, berikanlah dia seorang menantu," begitu doa Abu Nawas.

Handsome punya Abu Nawas, pakai nama ibunya pulak, padahal permintaanya itu tetap untuk dirinya saja. Allah Maha Mengetahui, tidak payah nak berkias-kias bagai.

Tapi barangkali kerana keikhlasan dan "kelurusan" waliyullah Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.

Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan solehah itu menjadi isteri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali dapat mempersunting gadis pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.

No comments:

Post a Comment